Sebagai
seorang mahasiswi tingkat akhir yang sebentar lagi akan mengemban gelar Sarjana
Ekonomi (aamiin) pasti akan memikirkan setelah lulus nanti akan menjadi apa?
Akan bekerja dimana? atau bahkan ingin usaha apa? Ya itu sudah pasti jadi
pertanyaan dibenak para lulusan mahasiswa/mahasiswi bukan hanya saya. Karena
kelulusan bukanlah akhir dari perjuangan yang selama ini ditempuh melainkan
awal perjuangan dimana kita akan mengimplementasikan ilmu yang kita peroleh
selama masa perkuliahan. Lulusan tahun ini sepertinya akan merasakan persaingan
yang cukup ketat dibandingkan lulusan tahun-tahun sebelumnya, kenapa? Ya karena
pada tahun 2015 ini akan dilaksanakan MEA. Apa itu yang dimaksud dengan MEA?
MEA adalah kepanjangan dari (Masyarakat Economic Asean) yaitu bentuk integrasi
ekonomi ASEAN dalam artian adanya sistem perdagangan bebas antar negara-negara
ASEAN. Mea akan lebih membuka peluang tenaga kerja asing untuk mengisi berbagai
jabatan serta profesi di Indonesia yang tertutup atau minim tenaga kerja
asingnya. Oleh sebab itu, itu akan menjadi sebuah tantangan serta hambatan bagi
para calon pekerja yang ada di Indonesia karena pesaingnya bukan hanya lagi
para pekerja dalam negeri melainkan warga negara asing juga.
Apa
kesiapan yang akan saya lakukan dalam menghadapi MEA 2015 ini? Ya dalam kasus
ini ada dua pertanyaan yaitu apakah ingin menjadi Job Seeker atau Job Creator?
Untuk pertanyaan ini saya pribadi akan menjawab sebenarnya keduanya bisa
menjadi dua pilihan sekaligus bahkan apabila dapat menjadi keduanya itu sangat
bagus. Memilih menjadi Job Seeker ataupun Job Creator yang terpenting adalah
bagaimana cara kita menunjukan kemampuan yang kita miliki menjadi sebuah
kelebihan yang dapat mengalahkan semua pesaing dan kita harus bisa meningkatkan
kemampuan kita dari segi apapun supaya kita bisa bersaing secara sehat.
Menjadi
Job Seeker memang terlihat mudah tapi sebenarnya tidak semudah kelihatannya.
Kita harus melihat kemampuan dalam diri kita kira-kira pekerjaan apa yang cocok
dengan kemampuan yang kita miliki. Setelah itu, mulailah mengoreksi diri apa
yang kurang dan apa yang harus diperbaiki lalu dilakukan untuk dapat
berkompetisi dengan calon pekerja lain. Misalnya dari hal kecil saja yaitu
belajar bahasa inggris karena bahasa inggris menjadi bahasa umum apalagi akan
memasuki MEA dimana pekerja asing juga akan bebas masuk ke dalam negeri. Dengan
banyaknya pesaing secara tidak langsung lowongan pekerjaan akan menjadi sangat
sulit di cari dan sebagai job seeker di dalam era MEA otomatis kita harus
berani mencari lowongan pekerjaan yang terdapat didalam maupun di luar negeri.
Dengan bekerja di luar negeri, otomatis kita harus dapat menyesuaikan diri
dengan persaingan secara global dan meningkatkan kualitas diri kita.
Meningkatkan kualitas diri akan sangat menguntungkan karena perusahaan akan
memilih calon karyawan dalam negerinya apabila kemampuan yang dimiliki sama,
namun jika calon karyawan luar negeri memiliki kemampuan diatas karyawan lokal,
maka perusahaan akan memilih karyawan yang memiliki potensi dan kemampuan lebih
dibanding calon pekerja lokal dan untuk itulah hal kecil seperti bahasa menjadi
sangat penting. Masih banyak hal lain yang harus disiapkan demi mencapai tujuan
dan cita-cita yang diharapkan.
Menjadi
Job Creator adalah sesuatu yang lebih saya harapkan dibanding menjadi Job
Seeker karena dengan menjadi Job Creator saya bisa memberikan peluang pekerjaan
untuk orang lain. Dengan memberikan atau membuat peluang pekerjaan maka akan
membutuhkan ide-ide yang menarik dan masih segar untuk dikembangkan dan harus
pandai-pandai membaca situasi yang sedang hangat untuk dijadikan ide dalam
membuat suatu usaha. Menjadi seorang Job Creator juga akan sangat menguntungkan
untuk negara karena secara tidak langsung pendapatan negara akan bertambah
melalui pajak. Usaha yang dibuat akan banyak memiliki hambatan dan rintangan
diantaranya dari persiapan menjadi Job Creator yang kurang baik ataupun dari
adanya pesaing dari dalam maupun luar negeri. Oleh sebab itu ada beberapa hal
yang harus disipakan untuk menjadi Job Creator yang baik diantaranya adalah
memiliki ide yang sudah diperhitungkan atau melihat apakah akan menguntungkan
atau tidak. Lalu yang tidak kalah penting yaitu memiliki dana ataupun modal
yang memadai karena dengan adanya modal kita akan mudah mewujudkan usaha yang
masih didalam ide menjadi sesuatu yang real. Setelah dana tercukupi maka kita
akan membutuhkan partner atau pekerja yang dapat dipercaya untuk bersama
membangun suatu usaha karena jika salah mencari pekerja hanya akan menjadikan
usaha tersebut tertahan atau bahkan dapat merugi. Kemudian ada tempat atau
letak dan sasaran dimana usaha tersebut akan dijalankan. Menentukan tempat dan
sasaran usaha adalah seperti menentukan dari mana uang akan kita terima karena
jika salah menentukan tempat usaha maka bisa jadi tidak akan laku dan mengalami
kerugian.
Dengan
semua penjelasan diatas maka kita telah mengetahui rintangan yang akan dihadapi
jika ingin menjadi Job seeker atau Job creator dan dua pilihan tersebut akan
menjadi pilihan yang terbaik apabila kita nyaman dan suka dalam melakukannya
dan yakinlah dengan kemampuan diri sendiri bahwa kita bisa dan siap tidak siap
kita harus menghadapi MEA.