Kamis, 15 Januari 2015

Kesiapan Memasuki MEA 2015, Job Seeker atau Job Creator?

Diposting oleh annisayuliawatii di 04.45 0 komentar

Sebagai seorang mahasiswi tingkat akhir yang sebentar lagi akan mengemban gelar Sarjana Ekonomi (aamiin) pasti akan memikirkan setelah lulus nanti akan menjadi apa? Akan bekerja dimana? atau bahkan ingin usaha apa? Ya itu sudah pasti jadi pertanyaan dibenak para lulusan mahasiswa/mahasiswi bukan hanya saya. Karena kelulusan bukanlah akhir dari perjuangan yang selama ini ditempuh melainkan awal perjuangan dimana kita akan mengimplementasikan ilmu yang kita peroleh selama masa perkuliahan. Lulusan tahun ini sepertinya akan merasakan persaingan yang cukup ketat dibandingkan lulusan tahun-tahun sebelumnya, kenapa? Ya karena pada tahun 2015 ini akan dilaksanakan MEA. Apa itu yang dimaksud dengan MEA? MEA adalah kepanjangan dari (Masyarakat Economic Asean) yaitu bentuk integrasi ekonomi ASEAN dalam artian adanya sistem perdagangan bebas antar negara-negara ASEAN. Mea akan lebih membuka peluang tenaga kerja asing untuk mengisi berbagai jabatan serta profesi di Indonesia yang tertutup atau minim tenaga kerja asingnya. Oleh sebab itu, itu akan menjadi sebuah tantangan serta hambatan bagi para calon pekerja yang ada di Indonesia karena pesaingnya bukan hanya lagi para pekerja dalam negeri melainkan warga negara asing juga.
Apa kesiapan yang akan saya lakukan dalam menghadapi MEA 2015 ini? Ya dalam kasus ini ada dua pertanyaan yaitu apakah ingin menjadi Job Seeker atau Job Creator? Untuk pertanyaan ini saya pribadi akan menjawab sebenarnya keduanya bisa menjadi dua pilihan sekaligus bahkan apabila dapat menjadi keduanya itu sangat bagus. Memilih menjadi Job Seeker ataupun Job Creator yang terpenting adalah bagaimana cara kita menunjukan kemampuan yang kita miliki menjadi sebuah kelebihan yang dapat mengalahkan semua pesaing dan kita harus bisa meningkatkan kemampuan kita dari segi apapun supaya kita bisa bersaing secara sehat.
Menjadi Job Seeker memang terlihat mudah tapi sebenarnya tidak semudah kelihatannya. Kita harus melihat kemampuan dalam diri kita kira-kira pekerjaan apa yang cocok dengan kemampuan yang kita miliki. Setelah itu, mulailah mengoreksi diri apa yang kurang dan apa yang harus diperbaiki lalu dilakukan untuk dapat berkompetisi dengan calon pekerja lain. Misalnya dari hal kecil saja yaitu belajar bahasa inggris karena bahasa inggris menjadi bahasa umum apalagi akan memasuki MEA dimana pekerja asing juga akan bebas masuk ke dalam negeri. Dengan banyaknya pesaing secara tidak langsung lowongan pekerjaan akan menjadi sangat sulit di cari dan sebagai job seeker di dalam era MEA otomatis kita harus berani mencari lowongan pekerjaan yang terdapat didalam maupun di luar negeri. Dengan bekerja di luar negeri, otomatis kita harus dapat menyesuaikan diri dengan persaingan secara global dan meningkatkan kualitas diri kita. Meningkatkan kualitas diri akan sangat menguntungkan karena perusahaan akan memilih calon karyawan dalam negerinya apabila kemampuan yang dimiliki sama, namun jika calon karyawan luar negeri memiliki kemampuan diatas karyawan lokal, maka perusahaan akan memilih karyawan yang memiliki potensi dan kemampuan lebih dibanding calon pekerja lokal dan untuk itulah hal kecil seperti bahasa menjadi sangat penting. Masih banyak hal lain yang harus disiapkan demi mencapai tujuan dan cita-cita yang diharapkan.
Menjadi Job Creator adalah sesuatu yang lebih saya harapkan dibanding menjadi Job Seeker karena dengan menjadi Job Creator saya bisa memberikan peluang pekerjaan untuk orang lain. Dengan memberikan atau membuat peluang pekerjaan maka akan membutuhkan ide-ide yang menarik dan masih segar untuk dikembangkan dan harus pandai-pandai membaca situasi yang sedang hangat untuk dijadikan ide dalam membuat suatu usaha. Menjadi seorang Job Creator juga akan sangat menguntungkan untuk negara karena secara tidak langsung pendapatan negara akan bertambah melalui pajak. Usaha yang dibuat akan banyak memiliki hambatan dan rintangan diantaranya dari persiapan menjadi Job Creator yang kurang baik ataupun dari adanya pesaing dari dalam maupun luar negeri. Oleh sebab itu ada beberapa hal yang harus disipakan untuk menjadi Job Creator yang baik diantaranya adalah memiliki ide yang sudah diperhitungkan atau melihat apakah akan menguntungkan atau tidak. Lalu yang tidak kalah penting yaitu memiliki dana ataupun modal yang memadai karena dengan adanya modal kita akan mudah mewujudkan usaha yang masih didalam ide menjadi sesuatu yang real. Setelah dana tercukupi maka kita akan membutuhkan partner atau pekerja yang dapat dipercaya untuk bersama membangun suatu usaha karena jika salah mencari pekerja hanya akan menjadikan usaha tersebut tertahan atau bahkan dapat merugi. Kemudian ada tempat atau letak dan sasaran dimana usaha tersebut akan dijalankan. Menentukan tempat dan sasaran usaha adalah seperti menentukan dari mana uang akan kita terima karena jika salah menentukan tempat usaha maka bisa jadi tidak akan laku dan mengalami kerugian.
Dengan semua penjelasan diatas maka kita telah mengetahui rintangan yang akan dihadapi jika ingin menjadi Job seeker atau Job creator dan dua pilihan tersebut akan menjadi pilihan yang terbaik apabila kita nyaman dan suka dalam melakukannya dan yakinlah dengan kemampuan diri sendiri bahwa kita bisa dan siap tidak siap kita harus menghadapi MEA.

 

Annisa Yuliawati Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea