Salah satu franchise yang
berhasil di Indonesia yaitu McDonald's Corporation : MCD (di
Indonesia terkenal dengan sebutan McD, dibaca Mek-di) adalah rangkaian rumah
makan siap saji terbesar di dunia. Hidangan utama di restoran-restoran
McDonald's adalah hamburger, namun mereka juga menyajikan minuman ringan,
kentang goreng, filet ayam dan hidangan-hidangan lokal yang disesuaikan dengan
tempat restoran itu berada.
Restoran McDonald's pertama
didirikan pada tahun 1940 oleh dua bersaudara Dick dan Mac McDonald, namun
kemudian dibeli oleh Ray Kroc dan diperluas ke seluruh dunia.
Sampai pada tahun 2004,
McDonald's memiliki 30.000 rumah makan di seluruh dunia dengan jumlah
pengunjung rata-rata 50.000.000 orang dan pengunjung per hari dan rumah makan
1.700 orang.
Lambang McDonald's adalah dua
busur berwarna kuning yang biasanya dipajang di luar rumah-rumah makan mereka
dan dapat segera dikenali oleh masyarakat luas
Restoran McDonald's pertama di
Indonesia terletak di Sarinah, Jakarta dan dibuka pada 23 Februari 1991.
Berbeda dari kebanyakan restoran McDonald's di luar negeri, McDonald's juga menjual
ayam goreng dan nasi di restoran-restorannya di Indonesia.
SEJARAH McDonald’s
Ray Kroc adalah seorang mantan
supir ambulan. Setelah berhenti menjadi supir ambulance ia beralih menjual alat
pembuat Milkshacke. Ia menawarkan ke berbagai restoran. Namun tak banyak yang
terjual. Sampai suatu ketika ia melihat sebuah restoran yang bernama McDonal's.
Restoran itu dimiliki oleh McDonal's Bersaudara. Ia menjual alat milkshacke ke
restauran itu. Dan Ia pun akhirnya bekerjasama dengan pemilik restauran itu. Kemudian
Ray Kroc membeli lisensi waralaba McDonald’s dari Dick dan Mac di Des Plaines,
Illinois, sebagai hari kelahirannya.
Dengan menggunakan gagasan bahwa
“ada ilmu untuk membuat dan menyajikan hamburger,” Kroc memberikan kepada
kepingan daging sapi gilingnya spesifikasi yang tepat – kandungan lemak: di
bawah 19 persen; berat: 1,6 ons: garis tengah: 3,875 inci; bawang: ¼ ons . Kroc
bahkan membangun sebuah laboratorium di pinggiran kota Chicago untuk merancang
metode pembuatan kentang goreng yang sempurna pada akhir tahun 1950-an.
Bukannya sekedar memasok pembeli franchise dengan rumus susu kocok dan eskrim,
Kroc ingin menjual kepada mitra barunya satu sistem operasi. Dengan lain
perkataan, dia membuat cap satu pelayanan. Dan ini sarana revolusioner yang
akan digunakan oleh McDonald’s untuk menciptakan kongsi restoran yang di
dalamnya satu restoran di Delaware dan satu restoran di Nevada akan menyajikan
burger yang tepat sama ukuran dan mutunya, masing-masing berisi potongan acar
yang sama, setiap burger disajikan dalam talam yang serupa bersama kentang
goreng yang dimasak dengan lamanya waktu yang sama.
mutu satu restoran atau operator
tunggal,” kata Kroc. Walaupun franchise McDonald’s bertumbuhan dimana-mana di
seluruh daerah di Barat Tengah dan Barat seperti bunga liar setelah hujan musim
semi, keberhasilan perusahaan rupanya berumur pendek. Sementara persetujuan
asli yang dijalin dengan kakak-beradik McDonalds menyebabkan Kroc menyayangi
pembeli franchise yang paling awal, ini juga menyebabkan perusahaan yang baru
lahir ini langsung menuju kemungkinan bangkrut. Selama tahun 1960, ketika
kongsi restoran ini mengeruk uang $75 juta dalam penjualan, penghasilan
McDonald’s hanya $159.000. “Singkatnya, konsep Kroc untuk membangun McDonald’s,
John Love. Dan rumah kartu impian Kroc mulai runtuh di bawah bobotnya sendiri.
Sementara terbenam dalam utang dan tanpa pertumbuhan keuntungan yang bisa
dibayangkan, Kroc menghadapi satu dilema yang klasik. Dia tidak mampu
memperluas usaha. Dan dia tidak bisa tetap terapung. Sampai pada tahun 2004,
McDonald’s memiliki 30.000 rumah makan di seluruh dunia dengan jumlah
pengunjung rata-rata 50.000.000 orang dan pengunjung per hari dan. rumah makan
1.700 orang. Sebagai informasi tambahan Untuk memebli lisensi franchise
McDonal's tidaklah mudah. Mereka melakukan penilaian yang ketat dari mulai
lokasi, survey pengunjung yang mungkin datang, sampai segala hal diperhatikan.
Wajar saja bila McDonal's dimanapun selalu ramai dikunjungi.
Sebagai informasi tambahan. Untuk
memebli lisensi franchise McDonal's tidaklah mudah. Mereka melakukan penilaian
yang ketat dari mulai lokasi, survey pengunjung yang mungkin datang, sampai
segala hal diperhatikan. Wajar saja bila McDonal's dimanapun selalu ramai
dikunjungi.
Kroc kemudian membeli saham dari
McDonald’s bersaudara dan memimpin perusahaan ini melakukan ekspansi ke seluruh
dunia. Saham McDonald’s mulai dijual kepada publik tahun 1965. Sifat agresif
yang dimiliki Kroc bertentangan dengan keinginan McDonald bersaudara. Kroc dan
McDonald bersaudara bertikai untuk mengontrol bisnis ini, namun akhirnya
McDonald bersaudara lah yang pergi meninggalkan perusahaan. Pertikaian ini
didokumentasikan baik dalam otobiografi Kroc maupun otobiografi McDonald
bersaudara. Situs di mana McDonald bersaudara pertama kali mendirikan restoran
kini dijadikan monumen. Pada tahun 1960, terdapat lebih dari 200 saluran
McDonald’s di seluruh Amerika, perluasan cepat yang dikobarkan oleh biaya
franchise yang rendah. Ray Kroc telah menciptakan salah satu merek yang paling
kuat sepanjang masa. Tetapi dia nyaris tidak mendapat keuntungan. Akhirnya, dia
memutuskan untuk menggunakan real estate sebagai pendukung keuangan yang
menyebabkan McDonald’s menjadi operasi yang menguntungkan. Pada tahun 1956,
Kroc mendirikan Franchise Realty Corporation, membeli tanah dan bertindak
selaku pemilik restoran bagi pembeli franchise yang penuh minat.
Kroc seketika tahu bahwa dia
telah melihat masa depan. “Malam itu dalam kamar motel saya, saya berpikir
keras tentang apa yang saya lihat siang harinyal. Bayangan restoran McDoland’s
yang tersebar di sekitar perempatan jalan di seluruh negara berpawai melalui
otak saya.” Dengan persetujuan di tangan, Kroc mulai memenuhi bayangannya
tentang restoran McDonald’s yang meledak dari pantai ke pantai. Dia memulai
dengan membangun mata rantai pertama kongsi restoran ini – sebuah model
eksperimewntal di Des Plaines, illinois, di luar kota Chicago, yang bersifatkan
harga rendah yang sama, demikian pula menu yang terbatas, dan pelayanan cepat
seperti di restoran San Bernardino.
Restoran yang dibuka pada tanggal
15 April 1955 ini mencapai penjualan yang terhormat sebesar $366,12 dengan
cepat memasukkan keuntungan. Kroc mengawasi restoran ini dengan waspada seperti
seorang ibu baru, secara pribadi memimpin kegiatan dapur dan mengorek sisa
permen karet dari pelataran parkir dengan pisau raut. Bagi Kroc, meniru satu
kedai tunggal kakak-beradik McDonald baru permulaannya. Supaya bisa membangun
kongsi restoran, Kroc tahu bahwa dia harus memberlakukan disiplin atas industri
restoran yang dikelola secara longgar. Dan itu berarti menyempurnakan prosedur
operasi yang distandarkan dalam proses yang bisa ditiru. Empat puluh tahun
sebelumnya, Henry Ford sudah menyadari bahwa produksi masal mobil memerlukan
perkawinan antara presisi bagian-bagian mobil dan proses perakitan yang
efisien.
Wawan Kroc adalah menerapkan
disiplin yang sama pada pembuatan sandwich.
Sebagaimana yang diingat oleh
Kroc, “Kesempurnaan sulit sekali dicapai, dan kesempurnaanlah yang saya
inginkan dalam McDonald’s. Segala hal lainnya sekunder bagi saya.” Tetapi
tuntutan yang serba tepat melayani satu tujuan strategis. “Tujuan kami, tentu
saja, adalah memastikan bisnis yang berulang berdasarkan reputasi sistem dan
bukannya
Keuntungan dari usaha Franchise
System franchise ini menjadikan
McDonald’s berhasil mengembangkan usahanya tidak saja diluar negeri
tetapi sampai di kota kita Jakarta bahkan sudah tersebar sampai kepelosok tanah
air yang biasa terdapat di sebuah mall-mall.
Keuntungan lain dari system
franchise adalah usaha yang dijalankan akan cepat berkembang. Karena dengan
semakin banyak perusahaan yang menggunakan franchise berarti usaha yang
dijalankan akan cepat dikenal masyarakat.
Dan masyarakat juga akan dengan
mudah memperoleh produk yang diinginkan, karena disetiap tempat terdapat produk
dengan standar kualitas dan penyajian yang sama.Biaya Promosi Murah.
Keuntungan lain yang cukup
menonjol dari system franchase adalah biaya promosi yang relatif sangat murah.
Bayangkan sekali beriklan sudah dapat mengiklan seluruh franchase atau
cabang-cabang yang terdapat diseluruh Indonesia.
Masing-masing franchise tidak
perlu memikirkan periklanannya. Semua iklan telah dirancang oleh perusahaan
induk yang semuanya standar. Bila biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan induk
dibagi dengan jumlah cabang yang ada tentu biaya periklanan yang dikeluarkan
akan relatif sangat murah.
Dampak positif
Franchising bagi perkembangan ekonomi di Indonesia.
•
Memberikan peluang bagi usaha menengah untuk berkembang lebih pesat
•
Memicu pesatnya perputaran uang
•
Menambah income dengan tarif pajak yang lebih besar
Dampak negative Franchising
bagi perkembangan ekonomi di Indonesia.
•
Menekan usaha-usaha kecil
•
Memperkecil ruang gerak perekonomian
0 komentar:
Posting Komentar