Menurut Haryoso et., al.(2006: 13-16),
secara ideologis, masalah utama yang dihadapi bangsa Indonesia adalah bagaimana
membangun sistem ekonomi yang sesuai dengan cita-cita tolong menolong.
Pertanyaan ideologis tersebut terjawab bahwa dasar perekonomian yang sesuai
dengan cita-cita tolong menolong ialah koperasi. Koperasi mendahulukan
keperluan bersama dan menomorduakan kepentingan individual. Oleh karena itu,
koperasi harus memiliki fungsi mendidik masyarakat dalam hal mengurus
kepentingan bersama.
Dalam konsep pemikiran Hatta pada dasarnya
segala usaha yang hanya dapat dikerjakan bersama-sama oleh banyak orang,
mestilah memakai bangun koperasi. Usaha yang dikerjakan secara bersama-sama ini
dilawan dengan usaha perorangan. Usaha-usaha yang dapat dikerjakan secara
perorangan dan tidak menguasai hajat hidup orang banyak ini tidak harus
berbentuk koperasi. Meskipun usaha-usaha perorangan tidak harus berbentuk
koperasi, mereka secara sukarela dapat bersatu dan membentuk koperasi. Jika
bangsa tidak mengindahkan sistem ini, maka lambat laun dikuatirkan akan
terjadinya semangat kapitalisme yang berakibatkan pada pemerasan dan penindasan
terhadap orang banyak yang lemah oleh sekelompok kecil masyarakat yang cerdik
dan bermodal.
Hatta melihat, mayoritas penduduk Indonesia
bertempat tinggal di desa, maka gerakan koperasi hendakmnya dimulai dari
pedesaan. Hatta menegaskan, bahwa tugas koperasi Indonesia sangatlah luas
terkait masalah pokok yang dihadapi oleh bangsa Indonesia, yaitu
keterbelakangan.
Dalam
hal ini Hatta menjelaskan tujuh tugas koperasi Indonesia, yaitu:
Memperbaiki
Produksi
Ada tiga jenis barang utama yang
produksinya harus segera diperbaiki, yaitu pangan, barang kerajinan dan
barang-barang pertukangan yang diperlukan oleh rakyat Indonesia dalam kehidupan
sehari-hari.
Memperbaiki
Kualitas Barang
Koperasi harus memperbaiki kualitas
barang-barang yang dihasilkan oleh rakyat Indonesia. Salah satu sebab rendahnya
kualitas barang-barang adalah tidak cukupnya sarana produksi yang dimiliki oleh
rakyat, maka kopersi memiliki peran untuk secara bersama-sama memiliki sarana
produksi yang diutuhkan.
Memperbaiki
Distribusi
Para pedagang umumnya telah mempermainkan
distribusi untuk kepentingan mereka sendiri, misalnya menimbun barang pada saat
barang mulai langka untuk mendapatkan laba sebesar-besarnya. Maka koperasi
mempunyai tujuan untuk memenuhi kebutuhan bersama, memiliki peluang besar
untukmemperbaiki sistem distribusi barang.
Memperbaiki
Harga
Pedagang selalu berusaha untuk menjual
barang dangn harga yang setinggi-tinginya, kondisi demikian merugikan
masyarakat luas. Koperasi yang bertujuan memenuhi kebutuhan hidup masyarakat luas
seharusnya memperbaiki harga pasar.
Menyingkirkan
Penghisapan
Kalau suatu desa ingin makmur maka harus
dibebaskan dari “lintah darat” atau sistem ijon karena secara nyata telah
merugikan masyarakat. Lintah darat bisa diberantas dengan pendirian koperasi-kopersi
sompan pinjam.
Memperkuat
Permodalan
Masyarakat pada umumnya mengalami kesulitan
permodalan. Dengan koperasi masyarakat harus digerakan untuk menabung sebagai
sumber modal.
Memelihara
Lumbung
Sistem lumbung harus diperbaharui
disesuaikan dengan tuntutan masa. Lumbung harus menjadi alat untuk menyesuaikan
produksi dan konsumsi atau srbagai buffer stock. Dengn adanya lumbung akan
mengurangi gejolak harga pada saat panen dan masa paceklik. Lumbung pasi juga
berfungsi untuk penyediaan bibit pada musim tanam.
Ajaran dan konsepsi ekonomi Bung Hatta
menggariskan bahwa kopersi harus menjadi wadah utama dalam perekonomian
Indonesia. Koperasi diselenggarakan oleh orang-orang kecil dengan modal kecil
pula, maka koperasi dapat juga disebut sebagai wadah “rakyat kecil” (petit
people).
Referensi :
0 komentar:
Posting Komentar