Jumat, 01 November 2013

TUGAS 1

Diposting oleh annisayuliawatii di 01.40


1.       Jelaskan dengan contoh “PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA YANG BAIK DAN BENAR”

Bahasa yang baik adalah bahasa yang sesuai dengan situasi.Sebagai alat komunikasi, bahasa harus dapat efektif menyampaikan maksud kepada lawan bicara. Karenanya, laras bahasa yang dipilih pun harus sesuai.
Ada lima laras bahasa yang dapat digunakan sesuai situasi. Berturut-turut sesuai derajat keformalannya, ragam tersebut dibagi sebagai berikut.
1)      Ragam beku (frozen); digunakan pada situasi hikmat dan sangat sedikit memungkinkan keleluasaan seperti pada kitab suci, putusan pengadilan, dan upacara pernikahan.
2)      Ragam resmi (formal); digunakan dalam komunikasi resmi seperti pada pidato, rapat resmi, dan jurnal ilmiah.
3)      Ragam konsultatif (consultative); digunakan dalam pembicaraan yang terpusat pada transaksi atau pertukaran informasi seperti dalam percakapan di sekolah dan di pasar.
4)      Ragam santai (casual); digunakan dalam suasana tidak resmi dan dapat digunakan oleh orang yang belum tentu saling kenal dengan akrab.
5)      Ragam akrab (intimate). digunakan di antara orang yang memiliki hubungan yang sangat akrab dan intim.
Bahasa yang benar adalah bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa baku, baik kaidah untuk bahasa baku tertulis maupun bahasa baku lisan. Ciri-ciri ragam bahasa baku adalah sebagai berikut.
·         Penggunaan kaidah tata bahasa normatif. Misalnya dengan penerapan pola kalimat yang baku: acara itu sedang kami ikuti dan bukan acara itu kami sedang ikuti.
·         Penggunaan kata-kata baku. Misalnya cantik sekali dan bukan cantik banget; uang dan bukan duit; serta tidak mudah dan bukan nggak gampang.
·         Penggunaan ejaan resmi dalam ragam tulis. Ejaan yang kini berlaku dalam bahasa Indonesia adalah ejaan yang disempurnakan (EYD). Bahasa baku harus mengikuti aturan ini.
·         Penggunaan lafal baku dalam ragam lisan. Meskipun hingga saat ini belum ada lafal baku yang sudah ditetapkan, secara umum dapat dikatakan bahwa lafal baku adalah lafal yang bebas dari ciri-ciri lafal dialek setempat atau bahasa daerah. Misalnya: /atap/ dan bukan /atep/; /habis/ dan bukan /abis/; serta /kalaw/ dan bukan /kalo/.
·         Penggunaan kalimat secara efektif. Di luar pendapat umum yang mengatakan bahwa bahasa Indonesia itu bertele-tele, bahasa baku sebenarnya mengharuskan komunikasi efektif: pesan pembicara atau penulis harus diterima oleh pendengar atau pembaca persis sesuai maksud aslinya.
Dari semua ciri bahasa baku tersebut, sebenarnya hanya nomor 2 (kata baku) dan nomor 4 (lafal baku) yang paling sulit dilakukan pada semua ragam. Tata bahasa normatif, ejaan resmi, dan kalimat efektif dapat diterapkan (dengan penyesuaian) mulai dari ragam akrab hingga ragam beku. Penggunaan kata baku dan lafal baku pada ragam konsultatif, santai, dan akrab malah akan menyebabkan bahasa menjadi tidak baik karena tidak sesuai dengan situasi.
Jika saya perhatikan, semakin tidak benar bahasa saya sewaktu menulis atau berbicara, berarti semakin akrab hubungan saya dengan lawan bicara saya.Maaf, Mas Amal, saya belum bisa memenuhi imbauan untuk menggunakan bahasa yang benar di seluruh kicauan saya.Tapi saya usahakan untuk menggunakan bahasa yang baik.

contoh menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar
Berbahasa Indonesia dengan baik dan benar dapat di artikan pemakaian ragam bahasa yang serasi dengan sasarannya dan di samping itu mengikuti kaidah bahasa yang betul.Ungkapan bahasa Indonesia yang baik dan benar mengacu ke ragam bahasa yang sekaligus memenuhi persyaratan kebaikan dan kebenaran.Bahasa  yang di ucapkan harus baku.
Berbahasa Indonesia dengan baik dan benar mempunyai  beberapa konsekuensi logis terkait dengan pemakaianya sesuai dengan situasi dan kondisi . Pada kondisi tertentu ,yaitu pada situasi formal pengguanaan bahasa Indonesia yang benar menjadi pioritas uutama. Penggunaan bahasa seperti ini sering menggunakan bahasa baku .Kendala yang harus di hindari dalam pemakaian bahasa baku antara lain disebabkan oleh adanya gejala bahasa seperti interferensi ,integrasi ,campur kode,alih kode dan bahasa gaul yang tanpa disadari sering digunakan dalam komunikasi resmi.Hal ini mengakibatkan bahasa yang digunakan menjadi tidak baik.
                Misalnya dalam pertanyaan sehari-sehari dengan menggunakan bahasa yang baku,contoh:
à Apakah kamu ingin menyapu rumah bagian belakang?

Misalkan ketika dalam dialog antara seorang guru dengan seorang siswa

à Pak guru : Rino apakah kamu sudah mengerjakan PR?
à Rino : sudah saya kerjakan pak
à Pak guru : Baiklah kalau begitu , segera dikumpulkan.
à Rino : terima kasih Pak
 Contoh lain dari pada undang-undang dasar antara lain :
Undang-undang dasar 1945 pembukaan bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan. Dari beberapa kalimat dalam undang-undang tersebut menunjukan bahasa yang sangat baku,dan merupakan pemakaian bahasa secara baik dan benar.Contoh lain dalam tawar-menawar di pasar ,misalnya pemakaian ragam baku akan menimbulkan kegelian, keheranan, atau kecurigaan . Akan sangat ganjil bila dalam tawar-menawar dengan tukang sayur atau tukang becak kita memakai bahasa Indonesia yang baku seperti ini.
1.       Berapakah ibu mau menjual tauge ini?
2.       Apakah Nang becak bersedia mengantar saya kepasar Tanah abang dan berapa ongkosnya?

Contoh diatas adalah contoh bahasa Indonesia yang baku dan benar,tetapi tidak baik dan tidak efektif karena tidak cocok dengan situasi pemakaian kalimat-kalimat itu, untuk situasi seperti diatas,kalimat (3) dan (4) berikut akan lebih tepat.

3.       Berapa nih bu, tauge nya?
4.       Kepasar tanah abang, bang. Berapa?

Misalkan perbedaan dari bahasa Indonesia yang benar  dengan bahasa gaul.
Bahasa Indonesia
Bahasa Gaul (informal)
Aku, saya
Gue
Kamu
Elo
Di masa depan
Kapan-kapan
Apakah benar?
Emangnya bener?
Tidak
Gak

Dari contoh diatas perbedaan antar bahasa yang baku dan non baku dapat terlihat dari pengucapan dan tata cara penulisannya. Bahasa Indonesia baik dan benar merupakan bahasa yang mudah dipahami, bentuk bahasa baku yang sah agar secara luas masyarakat Indonesia berkomunikasi menggunakan bahasa nasional.Contoh pada :
“kami , putra dan putri Indonesia bahasa persatuan, bahasa Indonesia”,demikianlah bunyi alenia ketiga sumpah pemuda yang telah dirumuskan oleh para pemuda yang kemudian menjadi pendiri bangsa dan Negara Indonesia .Bunyi alinea ketiga dalam ikrar sumpah pemuda itu jelas bahwa yang menjadi bahasa persatuan bangsa Indonesia adalah bahasa Indonesia . Kita sebagai bagian bangsa Indonesia sudah selayaknya menjunjung tinggi bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-sehari.


2.       Berikanlah contoh “FUNGSI BAHSA SEBAGAI ALAT KOMUNIKASI”

FUNGSI BAHASA SEBAGAI ALAT KOMUNIKASI
·         Bahasa merupakan akibat yang lebih jauh dari ekspresi diri.
·         Komunikasi tidak akan sempurna bila ekspresi diri kita tidak diterima atau dipahami.
·         Penggunaan bahasa sebagai alat komunikasi, memiliki tujuan tertentu yaitu agar kita dipahami oleh orang lain .jadi dalam ini respons pendengar atau lawan komunikasi yang menjadi perhatian utama kita.
·         Bahasa sebagai alat komunikasi,bahasa merupakan alat untuk merumuskan maksud kita.
·         Dengan komunikasi,kita dapat menyampaikan semua kita rasakan ,pikirkan dan ketahui kepada orang lain.
·         Dengan komunikasi ,kita dapat mempelajari dan mewarisi semua yang pernah dicapai oleh nenek moyan kita dan apa yang telah dicapai orang-orang sejaman kita.
·         Bahasa adalah alat untuk berkomunikasi melalui lisan(bahasa primer) dan tulisan(bahasa skunder).Berkomunikasi melalui lisan (dihasilkan oleh alat ucap manusia), yaitu dalam bentuk symbol bunyi ,dimana setiap symbol bunyi memiliki ciri khas tersendiri.suatu symbol bisa terdengar sama di telinga kita tai memiliki makna yang sangat  jauh berbeda.misalnya kata ‘sarang’dalam bahasa korea artinya cinta, sedangkan dalam bahasa Indonesia artinya kandang atau tempat.
·         Tulisan adalah susunan dari symbol (huruf) yang dirangkai menjadi kata bermakna dan dituliskan.Bahasa lisan lebih ekspresif dimana mimic,intonasi dan gerakan tubuh dapat bercampur menjadi satu untuk mendukung komunikasi yang dilakukan.Lidah setaja, pisau / silet ,oleh karena itu sebaiknya dalam berkata-kata sebaiknya tidak sembarangan dan menghargai serta menghormati lawan bicara/target komunikasi.
·         Bahasa sebagai sarana komunikasi mempunyai fungsi utama bahasa adalah bahwa komunikasi ialah penyampaian pesan atau makna oleh seseorang kepada orang lain. Keterikatan dan keterkaitan bahasa dengan manusia menyebabkan bahasa tidak tetap dan selalu berubah seiring perubahan kegiatan manusia dalam kehidupannya di masyarakat.Perubahan bahasa dapat terjadi bukan hanya berupa pengembangan dan perluasan,melainkan berupa kemunduran sejalan dengan perubahan yang dialami masyarakat .Terutama pada pengguanaan fungsi komunikasi pada bahasa asing yang dialami masyarakat Indonesia lebih sering menempel ungkapan”no smoking”daripada”dilarang merokok”.”stop”untuk”berhenti”,”exit”untuk “keluar”,”open house”untuk penerimaan tamu dirumah pada saat lebaran .Jadi bahasa sebagai alat komunikasi tidak hanya dengan satu bahasa melainkan banyak bahasa.
CONTOH
Alat-alat untuk digunakan untuk berkomunikasi misalnya gerak badaniah,alat bunyi-bunyian ,kentongan,lukisan, gambar,dsb. Misalnya :
·         Bunyi tong-tong memberi tanda tanya.
·         Adanya asap menunjukan bahaya kebakaran
·         Alarm untuk tanda segera berkumpul
·         Bedug untuk tanda melakukan sholat
·         Telepon genggam untuk memanggil orang pada jarak jauh
·         Symbol_tanda stop untuk pengguna jalan, symbol dan perempuanbagi pengguna toilet
·         Gambar peta yang menunjukan jalan
·         Suasana gemuruh kentongn di pukul tanda ketika ada bahaya
·         Adanya asap tampak dari kejauhan pertanda kebakaran
·         Bunyi alarm (suasana tanda bahaya gempa bumi/bencana alam)dsb.

Contoh dari kehidupan sehari-hari
                                               
Misalkan seorang satpan perumahan berjaga-jaga/ronda pada malam hari,pada saat sudah mendekati jam 12.00 malam satpam tersebut membunyikan kentongan yang bertanda bahwa waktu sudah tepat pukul 12.00 malam. Dan timbul timbal balik antara satpam sama orang-orang disekitar perumahan .setiap orang jadi lebih mengerti tnda waktu pergantian tersebut. Jadi bahasa yang dipakai satpam tersebut berupa kentongan yang memberikan pertanda sesuatu akan terjadi/sesuatu yang sudah mestinya dilakukan.


 

0 komentar:

Posting Komentar

 

Annisa Yuliawati Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea