Marketing
merupakan turunan dari ilmu ekonomi. Di Indonesia ilmu marketing baru mulai
diminati setelah masa Orde Baru. Kenapa? karena pada jaman Soeharto masih
banyak perusahaan yang menganggap bahwa hal yang terpenting dalam bisnis pada
saat itu adalah networking, hal tersebut sangatlah wajar jika kita melihat pada
masa itu seluruh pergerakan bisnis di atur ketat oleh pemerintahan. Oleh karena
itu kemajuan perusahaan hanya ditentukan dari seberapa hebat perusahaan
melakukan loby kepada pemerintah, akibatnya hanya ada beberapa perusahaan tumbuh menjadi
besar dan menjadi konglomerasi karena menguasai industri dari hulu sampai
hilir. Untungnya saja hal tersebut tidak bertahan hingga saat ini. Perkembangan
Marketing mulai dari Rational /Intellectual Marketing, Emotional Marketing
sampai Spiritual Marketing.
Rational
Marketing, mengasumsikan manusia sebagai mahluk yang logis dimana mereka
memilih produk berdasarkan hitung-hitungan manfaat fungsional seperti kualitas
produk, harga teknologi, dan nilai purna jual. Kebutuhan dan keinginan yang
bersifat fungsional inilah yang coba dipuaskan pemasar melalui
produk-produknya. Strategi yang perlu dilakukan untuk menggunakan rational
marketing adalah:
·
Perlu dipahami tujuan marketing
adalah memberikan kepuasan kepada stakeholder kita secara seimbang (pelanggan,
karyawan dan pemegang saham).
·
Kedua membangun strategi
marketingnya dari sudut pandang marketer yang perlu dianalisis berdasarkan
Analisis Perubahan (Change), Analisis Pesaing (Competitor), Analisis Pelanggan
(Customer) dan Analisis kondisi Internal perusahaan (Company).
·
Ketiga analisis lingkungan bisnis,
setelah tahap kedua marketer perlu merancang Market-Ing (Pasar) yng terdiri
dari Strategy, Tactic dan Values. Didalam Strategy, pemasar harus menentukan
Segmentation, Targeting dan Positioning pada produknya. Didalam Tactic, pemasar
harus menemukan diferensiasi, menyusun marketing mix dan merancang taktik
selling. terakhir dalam value, pemasar harus menciptakan Brand, membangun
service dan mengelola process.
·
Keempat, pemasar harus membangun
Sustainability bisnisnya. Caranya melakukan Political change, technical change,
dan Cultural change. Tiga perubahaan ini yang harus disesuaikan dengan
perkembangan daur hidup perusahaan-perusahaan berada pada fase emergent, rational
atau constrained.
·
Kelima, perusahaan harus mengelola
Enterprises (Inspiration, Culture dan Institution). Kesuksesan perusahaan
(Enterprises) harus mempunya tiga komponen. Yaitu perusahaan yang memiliki
impian (Dream) yang menjadi sumber Inspiration. Kedua perusahaan harus memiliki
kepribadian yang kuat untuk menyatukan individu (Culture). Ketiga perusahaan
harus bisa mengelola aktivitas organisasi (institution) secara efektif dan
efisien.
Emotional
Marketing, muncul akibat desakan globalisasi dunia dalam menggunakan teknologi.
Penggunaan teknologi tersebut semakin memudahkan manusia untuk mengekspresikan
emosinya, semakin mempercepat arus informasi dan pengetahuan. akibatnya
informasi jelek maupun baik sangat cepat tersebar, hal tersebut yang sangat
mudah merubah hati konsumen. strategi marketing yang dapat dilakukan dalam
emotional marketing biasa disebut Value Creating Business. Value creating
business tersebutlah yang dijelaskan lebih lanjut pada Marketing in venus.
Dimana markerter membagi strategi Value
Creating Business menjadi 3 bagian yaitu: Business Landscape, Value Creating
Strategy, dan Tactic.
Spiritual
Marketing, kalau functional lebih memberikan gambaran tentang manfaat yang
dapat dirasakan oleh customer, emotional lebih membangun produk pada benak
customer. Sedangkan Spiritual Marketing lebih kearah bagaimana memenangkan hati
pelanggan dengan memberikan pengalaman baru dan sensai baru dalam mengkonsumsi.
Oleh karena itu ada unsur pendukung seperti service dan experience yang menarik
customernya. Hal tersebut dapat dilihat dari keberhasilan Starbucks berhasil
menarik para konsumen.
Dengan
begitu para pengusaha apapun pada saat ini harus bias memanfaatkan peluang
sekecil apapun kalau tidak mau tertinggal . “LEBIH BAIK MEMULAI DENGAN
KEGAGALAN DARI PADA MENCEMOOH ORANG KARNA KGAGALAN “
Analisis :
Tulisan diatas
menjelaskan tentang marketing, yang lebih spesifik yakni tentang perkembangan
dari marketing. Tulisan diatas menjelaskan Perkembangan Marketing di mulai dari
Rational /Intellectual Marketing, Emotional Marketing sampai Spiritual
Marketing. Semua perkembangan marketing dijelaskan secara detail perbedaannya.
Tulisan diatas cukup baik dan menarik untuk dibaca agar kita mengetahui tentang
sejarah perkembangansebuah marketing.
0 komentar:
Posting Komentar