Liputan6.com,
Serang: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Serang
memprakirakan tinggi gelombang laut di perairan Banten bagian selatan selama
dua hari ke depan mencapai 2,5 meter. Demikian dikatakan Koordinator Analis
Cuaca Unit BMKG Serang Halim Perdanakusumah di Serang, Banten, Selasa (26/6).
"Kecepatan
anginnya rata-rata 30 kilometer per jam dan kami minta nelayan serta kapal
tongkang tidak melaut, karena cuaca laut Banten bagian selatan bisa
memburuk," kata Halim. "Selama beberapa hari ke depan angin di
perairan laut Banten bagian selatan berkisar antara tiga sampai 15 knot atau 30
km/jam."
Dikatakan
Halim, tiupan angin bergerak dari timur dengan jarak pandang empat sampai
delapan kilometer. Tinggi gelombang laut di Banten bagian selatan berkisar 1,0
meter sampai 2,5 meter dan gelombang bergerak dari tenggara.
"Sedangkan,
tinggi gelombang di perairan laut Banten bagian utara berkisar 0,3 meter hingga
0,8 meter, dengan arah angin dari timur. Suhu udara pada siang hari antara 23
hingga 32 derajat Celcius," kata Halim.
Selain
itu, kata Halim, tingkat kelembaban udara antara 50 sampai 93 persen. Selama
ini cuaca perairan laut Banten bagian selatan meliputi Pantai Carita, Labuan,
Panimbang, Tanjunglesung, Sumur, Binangeun, Panggarangan, Sukahujan, Bayah,
Sawarna hingga Pelabuhanratu, Sukabumi, dinyatakan waspada bagi nelayan dan
pelaku pelayaran.
Menurut
Halum, tinggi gelombang 2,5 meter dan angin 30 km/jam bisa menimbulkan
kecelakaan laut, khususnya nelayan dan kapal tongkang. Apalagi, sebagian besar
nelayan di pesisir Banten bagian selatan menggunakan perahu kincang atau di
bawah 5 GT.
"Kami
minta nelayan perahu kecil tidak menangkap ikan guna mencegah kecelakaan laut
karena tinggi gelombang mencapai 2,5 meter dan kecepatan angin 30 km/jam,
kondisi ini tentu sangat membahayakan," kata Halim. "BMKG
mengeluarkan peringatan kewaspadaan bagi nelayan dan pelaku pelayaran di
perairan Banten bagian selatan."
Peringatan
tersebut sudah disampaikan kepada pangkalan pendaratan ikan (PPI) Pelabuhan
Merak, Polairud, dan pemerintah daerah. "Kami juga meminta wisatawan untuk
tidak berenang di perairan laut Banten bagian selatan," ujarnya.(ANT/SHA)
Sumber
:
0 komentar:
Posting Komentar